Selasa, 24 Agustus 2021

MATERI IPA, EDISI 19 AGUSTUS 2021

 

RANGKUMAN MATERI

BAB 2. KALSIFIKASI MAKHLUK HIDUP

 

A.    CIRI-CIRI  BENDA DI  LINGKUNGAN  SEKITAR

Benda-benda yang ada di alam semesta ini terdiri atas benda tak hidup dan benda hidup.

Benda tak hidup meliputi semua komponen abiotik dan benda hidup meliputi semua komponen biotik yang terdiri atas berbagai makhluk hidup.

Benda di alam semesta yang terdiri atas  komponen abiotik, misalnya : pasir, robot, dll

Benda tak hidup ada yang bersifat alamiah, contohnya batu, pasir, dan logam. Ada pula benda buatan manusia seperti kursi, meja, sepeda motor, dan robot.

Berdasarkan sifat atau cirinya , benda-benda di lingkungan dapat dibedakan berdasarkan bentuk, ukuran, warna, keadaan permukaan , dan bahan penyusunnya.

Untuk mengenali suatu benda kita harus mengetahui sifat-sifat yang dimiliki dengan cara menyentuh, meraba, menggenggam, dan mengamatinya.

 

B.    CARA MENGKLASIFIKASIKAN MAKHLUK HIDUP

Semua makhluk hidup memiliki ciri-ciri khusus yang membedakannya dengan benda tak hidup.

Ciri-ciri yang ditemukan pada makhluk hidup adalah bernafas, bergerak, makan dan minum, tumbuh dan berkembang , berkembang biak, mengeluarkan zat sisa, peka terhadap rangsang, dan menyesuaikan diri terhadap lingkungan.

 

a.       Bernafas

Bernafas ( respirasi) merupakan proses mengambil oksigen (O2) dari lingkungan dan mengeluarkan gas karbon dioksida (CO2) dari tubuh. Oksigen digunakan untuk mengubah zat makanan menjadi energi kimiawi. Energi yang dihasilkan digunakan untuk berbagai aktivitas tubuh.

Reaksi kimia proses pernafasan makhluk hidup :

C6H12O6  +  6O2         6CO2  +  6H2O  +  energi

 

Alat pernafasan makhluk hidup bermacam-macam.

·         Paru-paru  : manusia, hewan darat (cont: kucing, kelinci,dll) , hewan mamalia air (cont : paus, penyu, lumba-lumba)

·         Insang :  hewan air, cont: gurami, tuna, hiu, dll

·         Kulit  :  cacing

·         Trakea :  serangga

·         Tumbuhan bernafas dengan stomata ( lubang-lubang kecil pada daun),  dan lentisel ( lubang-lubang kecil di batang )

 

b.       Bergerak

Semua makhluk hidup dapat bergerak.  Manusia dan hewan dapat bergerak bebas atau pindah tempat  (bergerak aktif). Untuk bergerak memerlukan alat gerak. Alat gerak dapat berupa kaki untuk lari, sirip untuk renang, sayap untuk terbang.

Gerakan tumbuhan sangat lambat dan sulit diamati oleh mata ( bergerak pasif) . Tumbuhan bergerak tanpa berpindah tempat. Gerak tumbuhan dipengaruhi oleh rangsang. Contoh daun putri malu mengatup ketika disentuh, gerak ujung batang tumbuh ke arah cahaya matahari, gerak akar ke bawah menembus tanah.

Benda-benda tak hidup juga dapat bergerak, tetapi bukan berasal dari kehendaknya sendiri, karena mendapat gaya dari luar.

 

c.       Makan dan minum

Makanan dan minuman merupakan kebutuhan bagi semua makhluk hidup.

Makanan berguna untuk menghasilkan energi, pertumbuhan, dan mengganti sel yang rusak. Sedangkan air berfungsi sebagai zat pelarut di dalam tubuh.

Makhluk hidup memperoleh makanan dengan cara berbeda-beda. Tumbuhan hijau dapat menyusun makanannya sendiri dari air (H2O) dan karbondioksida (CO2) dengan bantuan sinar matahari melalui proses fotosintesis. Hasil fotosintesis berupa karbohidrat (zat tepung) yang digunakan tumbuhan untuk tumbuh dan berkembang.

Tumbuhan disebut makhluk hidup autotrof, karena kemampuannya untuk menghasilkan makanan sendiri.

Hewan dan manusia tidak dapat membuat makanan sendiri. Manusia dan hewan memperoleh makanan nya dengan cara memakan tumbuhan atau hewan. Manusia dan hewan disebut makhluk heterotrof, yaitu makhluk hidup yang menggunakan bahan organik sebagai sumber makanannya (tidak dapat menghasilkan makanan sendiri )

 

d.       Tumbuh dan berkembang

Manusia mengalami pertumbuhan dari janin, bayi, anak-anak,remaja dan akhirnya menjadi dewasa. Anak hewan yang semula kecil lmbat laun menjadi besar seperti induknya. Biji yang ditanam tumbuh menjadi kecambah dan kemudian menjadi tanaman yang besar.

Tumbuh merupakan pertambahan ukuran tubuh yang tidak dapat kembali ke ukuran semula (irreversible) dan bersifat kuantitatif atau dapat diukur.

Pertambahan ukuran tersebut terjadi karena adanya penambahan jumlah dan pembesaran sel-sel  penyusun tubuh. Untuk tumbuh, makhluk hidup memerlukan makanan atau nutrisi. Dari makananlah , makhluk hidup mendapatkan energi dan zat penyusun tubuh.

 

e.       Berkembang Biak (Reproduksi)

Semua makhluk hidup dapat berkembang biak. Tujuan makhluk hidup berkembang biak adalah melestarikan jenisnya.

Cara berkembang biak makhluk hidup berbeda-beda. Perkembangbiakan dapat terjadi secara kawin (seksual,generatif) dan tak kawin (aseksual, vegetatif).

Reproduksi generatif merupakan reproduksi dengan cara meleburkan sel telur dengan sel sperma. Reproduksi vegetatif merupakan reproduksi tanpa adanya peleburan sel telur dengan sel sperma.

Manusia berkembang biak secara generatif. Hewan dan tumbuhan ada yang berkembang biak secara  generatif dan ada yang vegetatif

 

f.         Mengeluarkan Zat Sisa (Ekskresi)

Zat sisa pada makhluk hidup merupakan sisa metabolisme tubuh yang tidak diperlukan tubuh lagi, bahkan dapat mengganggu kesehatan apabila tidak dikeluarkan.

Pengeluaran zat sisa oleh makhluk hidup disebut ekskresi. Makhluk  hidup memiliki alat ekskresi yang berbeda-beda . Tumbuhan mengeluarkan karbon dioksida dan uap air melalui stomata dan lentisel. Manusia mengeluarkan urine melalui ginjal, karbon dioksida dan uap air melalui paru-paru, air dan garam mineral melalui kulit berupa keringat.

 

g.       Peka Terhadap Rangsang ( Iritabilita)

Semua makhluk hidup dapat bereaksi terhadap perubahan yang terjadi di sekitarnya. Reaksi ini timbul jika ada rangsangan dari lingkungan. Rangsangan dapat berupa cahaya, panas, dingin, bau dari gas, sentuhan, grafitasi, rasa dll. Manusia dan hewan menggunakan indra untuk mengenali adanya rangsangan. Misalnya, mata peka terhadap rangsangan cahaya, telinga peka terhadap getaran suara, hidung peka terhadap bau, kulit peka terhadap sentuhan atau tekanan, dan lidah peka terhadap rasa zat.

Tumbuhan tidak memiliki indra seperti pada manusia dan hewan, tetapi peka terhadap rangsangan. Misalnya, ujung batang selalu menghadap ke arah datangnya cahaya, ujung akar tumbuh ke bawah karena gaya gravitasi, dan putri malu akan mengatupkan daunnya jika disentuh. Sifat mampu menanggapi rangsangan yang datang dari lingkungan disebut  Iritabilita.

 

h.       Menyesuaikan Diri Terhadap Lingkungan (Adaptasi)

Adaptasi adalah kemampuan makhluk hidup untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan hidupnya. Kemampuan itu berguna agar makhluk hidup dapat bertahan hidup di lingkungannya.

Adaptasi ada tiga macam bentuk yaitu adaptasi morfologi, adaptasi fisiologi, dan adaptasi tingkah laku.

Adaptasi morfologi : penyesuaian diri yang berhubungan dengan bentuk tubuh atau alat tubuh.

                                 Contoh : paruh burung pelikan yang panjang dan berkantong sehingga ikan dapat

                                                masuk ke perutnya.

Adaptasi fisiologi : penyesuain fungsi alat tubuh terhadap keadaan lingkungan.

                                  Contoh : bunga tanaman mengeluarkan bau yang khas untuk menarik perhatian  

                                                 serangga agar datang  dan membantu penyerbukan.

Adaptasi tingkah laku : penyesuaian terhadap lingkungan dalam bentuk tingkah laku.

                                   Contoh : bunglon mengubah warna kulitnya sesuai dengan lingkungannya  agar

                                                  keberadaannya tidak diketahui pemangsa.

 

 

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PH 2 INTERAKSI MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGAN KELAS 7

 Assalamualaikum dan selamat sore anak anak,  besok kalian melaksanakan PH2. Interaksi Makhluk Hidup dan Lingkungan.  Dipelajari materinya y...