RANGKUMAN MATERI
BAB
2. KALSIFIKASI MAKHLUK HIDUP
A. CIRI-CIRI BENDA DI
LINGKUNGAN SEKITAR
Benda-benda
yang ada di alam semesta ini terdiri atas benda tak hidup dan benda hidup.
Benda
tak hidup meliputi semua komponen abiotik dan benda hidup meliputi semua
komponen biotik yang terdiri atas berbagai makhluk hidup.
Benda
di alam semesta yang terdiri atas komponen abiotik, misalnya : pasir, robot, dll
Benda
tak hidup ada yang bersifat alamiah, contohnya batu, pasir, dan logam. Ada pula
benda buatan manusia seperti kursi, meja, sepeda motor, dan robot.
Berdasarkan
sifat atau cirinya , benda-benda di lingkungan dapat dibedakan berdasarkan
bentuk, ukuran, warna, keadaan permukaan , dan bahan penyusunnya.
Untuk
mengenali suatu benda kita harus mengetahui sifat-sifat yang dimiliki dengan
cara menyentuh, meraba, menggenggam, dan mengamatinya.
B. CARA MENGKLASIFIKASIKAN MAKHLUK
HIDUP
Semua
makhluk hidup memiliki ciri-ciri khusus yang membedakannya dengan benda tak
hidup.
Ciri-ciri
yang ditemukan pada makhluk hidup adalah bernafas, bergerak, makan dan minum,
tumbuh dan berkembang , berkembang biak, mengeluarkan zat sisa, peka terhadap
rangsang, dan menyesuaikan diri terhadap lingkungan.
a.
Bernafas
Bernafas
( respirasi) merupakan proses mengambil oksigen (O2) dari lingkungan
dan mengeluarkan gas karbon dioksida (CO2) dari tubuh. Oksigen
digunakan untuk mengubah zat makanan menjadi energi kimiawi. Energi yang
dihasilkan digunakan untuk berbagai aktivitas tubuh.
Reaksi
kimia proses pernafasan makhluk hidup :
C6H12O6 + 6O2
6CO2 + 6H2O +
energi
Alat
pernafasan makhluk hidup bermacam-macam.
·
Paru-paru : manusia, hewan darat (cont: kucing,
kelinci,dll) , hewan mamalia air (cont : paus, penyu, lumba-lumba)
·
Insang
: hewan air, cont: gurami, tuna, hiu,
dll
·
Kulit :
cacing
·
Trakea
: serangga
·
Tumbuhan
bernafas dengan stomata ( lubang-lubang kecil pada daun), dan lentisel ( lubang-lubang kecil di batang
)
b.
Bergerak
Semua
makhluk hidup dapat bergerak. Manusia
dan hewan dapat bergerak bebas atau pindah tempat (bergerak aktif). Untuk bergerak memerlukan
alat gerak. Alat gerak dapat berupa kaki untuk lari, sirip untuk renang, sayap
untuk terbang.
Gerakan
tumbuhan sangat lambat dan sulit diamati oleh mata ( bergerak pasif) . Tumbuhan
bergerak tanpa berpindah tempat. Gerak tumbuhan dipengaruhi oleh rangsang.
Contoh daun putri malu mengatup ketika disentuh, gerak ujung batang tumbuh ke
arah cahaya matahari, gerak akar ke bawah menembus tanah.
Benda-benda
tak hidup juga dapat bergerak, tetapi bukan berasal dari kehendaknya sendiri,
karena mendapat gaya dari luar.
c.
Makan
dan minum
Makanan
dan minuman merupakan kebutuhan bagi semua makhluk hidup.
Makanan
berguna untuk menghasilkan energi, pertumbuhan, dan mengganti sel yang rusak.
Sedangkan air berfungsi sebagai zat pelarut di dalam tubuh.
Makhluk
hidup memperoleh makanan dengan cara berbeda-beda. Tumbuhan hijau dapat
menyusun makanannya sendiri dari air (H2O) dan karbondioksida (CO2)
dengan bantuan sinar matahari melalui proses fotosintesis. Hasil fotosintesis berupa karbohidrat (zat tepung)
yang digunakan tumbuhan untuk tumbuh dan berkembang.
Tumbuhan
disebut makhluk hidup autotrof,
karena kemampuannya untuk menghasilkan makanan sendiri.
Hewan
dan manusia tidak dapat membuat makanan sendiri. Manusia dan hewan memperoleh
makanan nya dengan cara memakan tumbuhan atau hewan. Manusia dan hewan disebut
makhluk heterotrof, yaitu makhluk hidup yang menggunakan bahan organik sebagai
sumber makanannya (tidak dapat menghasilkan makanan sendiri )
d.
Tumbuh
dan berkembang
Manusia
mengalami pertumbuhan dari janin, bayi, anak-anak,remaja dan akhirnya menjadi
dewasa. Anak hewan yang semula kecil lmbat laun menjadi besar seperti induknya.
Biji yang ditanam tumbuh menjadi kecambah dan kemudian menjadi tanaman yang
besar.
Tumbuh merupakan pertambahan ukuran
tubuh yang tidak dapat kembali ke ukuran semula (irreversible) dan bersifat kuantitatif atau dapat diukur.
Pertambahan
ukuran tersebut terjadi karena adanya penambahan jumlah dan pembesaran
sel-sel penyusun tubuh. Untuk tumbuh,
makhluk hidup memerlukan makanan atau nutrisi. Dari makananlah , makhluk hidup
mendapatkan energi dan zat penyusun tubuh.
e. Berkembang
Biak (Reproduksi)
Semua
makhluk hidup dapat berkembang biak. Tujuan makhluk hidup berkembang biak
adalah melestarikan jenisnya.
Cara
berkembang biak makhluk hidup berbeda-beda. Perkembangbiakan dapat terjadi
secara kawin (seksual,generatif) dan tak kawin (aseksual, vegetatif).
Reproduksi
generatif merupakan reproduksi dengan cara meleburkan sel telur dengan sel
sperma. Reproduksi vegetatif merupakan reproduksi tanpa adanya peleburan sel
telur dengan sel sperma.
Manusia
berkembang biak secara generatif. Hewan dan tumbuhan ada yang berkembang biak
secara generatif dan ada yang vegetatif
f.
Mengeluarkan
Zat Sisa (Ekskresi)
Zat
sisa pada makhluk hidup merupakan sisa metabolisme tubuh yang tidak diperlukan
tubuh lagi, bahkan dapat mengganggu kesehatan apabila tidak dikeluarkan.
Pengeluaran
zat sisa oleh makhluk hidup disebut ekskresi. Makhluk hidup memiliki alat ekskresi yang
berbeda-beda . Tumbuhan mengeluarkan karbon dioksida dan uap air melalui
stomata dan lentisel. Manusia mengeluarkan urine melalui ginjal, karbon
dioksida dan uap air melalui paru-paru, air dan garam mineral melalui kulit
berupa keringat.
g.
Peka
Terhadap Rangsang ( Iritabilita)
Semua
makhluk hidup dapat bereaksi terhadap perubahan yang terjadi di sekitarnya.
Reaksi ini timbul jika ada rangsangan dari lingkungan. Rangsangan dapat berupa
cahaya, panas, dingin, bau dari gas, sentuhan, grafitasi, rasa dll. Manusia dan
hewan menggunakan indra untuk mengenali adanya rangsangan. Misalnya, mata peka
terhadap rangsangan cahaya, telinga peka terhadap getaran suara, hidung peka
terhadap bau, kulit peka terhadap sentuhan atau tekanan, dan lidah peka
terhadap rasa zat.
Tumbuhan
tidak memiliki indra seperti pada manusia dan hewan, tetapi peka terhadap
rangsangan. Misalnya, ujung batang selalu menghadap ke arah datangnya cahaya,
ujung akar tumbuh ke bawah karena gaya gravitasi, dan putri malu akan
mengatupkan daunnya jika disentuh. Sifat mampu menanggapi rangsangan yang
datang dari lingkungan disebut Iritabilita.
h.
Menyesuaikan
Diri Terhadap Lingkungan (Adaptasi)
Adaptasi
adalah kemampuan makhluk hidup untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan
hidupnya. Kemampuan itu berguna agar makhluk hidup dapat bertahan hidup di lingkungannya.
Adaptasi
ada tiga macam bentuk yaitu adaptasi morfologi, adaptasi fisiologi, dan
adaptasi tingkah laku.
Adaptasi
morfologi : penyesuaian diri yang berhubungan dengan bentuk tubuh atau alat
tubuh.
Contoh : paruh
burung pelikan yang panjang dan berkantong sehingga ikan dapat
masuk ke perutnya.
Adaptasi
fisiologi : penyesuain fungsi alat tubuh terhadap keadaan lingkungan.
Contoh :
bunga tanaman mengeluarkan bau yang khas untuk menarik perhatian
serangga agar datang dan membantu
penyerbukan.
Adaptasi
tingkah laku : penyesuaian terhadap lingkungan dalam bentuk tingkah laku.
Contoh :
bunglon mengubah warna kulitnya sesuai dengan lingkungannya agar
keberadaannya tidak diketahui pemangsa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar